Bursa Saham Jepang Merosot Di Tengah Kekhawatiran Pasokan

0
79
Employees work in the the Tokyo Stock Exchange (TSE), operated by Japan Exchange Group Inc. (JPX), at the bourse in Tokyo, Japan, on Tuesday, May 7, 2019. Photographer: Toru Hanai/Bloomberg

Bursa saham Jepang jatuh pada hari Jumat ke posisi terendah satu bulan di tengah meningkatnya kekhawatiran berbagai gangguan rantai pasokan di seluruh dunia yang membuat inflasi tetap meningkat untuk periode yang lebih lama. Juga membebani sentimen investor adalah penundaan pemungutan suara anggaran belanja utama pemerintah Biden, karena para pemimpin Demokrat bergegas untuk mengumpulkan dukungan yang cukup.

Indeks Nikkei turun 2,31% di level 28.771,07 sementara Indeks Topix yang lebih luas turun 2,16% di level 1,986,31, keduanya bukukan penurunan terbesar dalam tiga bulan mencapai level terendah sejak awal September. Nikkei bertahan di atas support utama di sekitar 28.600-28.650.

Untuk pekan ini, Nikkei kehilangan 4,89%, penurunan terbesar sejak pasar jatuh setelah wabah virus korona pada awal 2020.

Investor mulai khawatir inflasi tidak bersifat sementara mengingat berbagai kendala pasokan. Itu berarti skenario ekonomi mereka membutuhkan tinjauan besar. Tekanan harga meningkat secara global karena kekurangan staf, kurangnya kapal, melonjaknya harga gas di Eropa dan kekurangan listrik di Cina.

Saham Nitori turun 6,0% setelah operator waralaba furnitur itu meleset dari perkiraan utama pasar dalam hasil kuartalannya. Saham Sumitomo Chemical turun 5,3% setelah estimasi laba kuartal 3 jauh dari ekspektasi.

Sementara itu, saham yang baru masuk daftar indeks di Nikkei pada hari Kamis turun tajam sebagai reaksi terhadap kenaikan sebelum inklusi. Saham Nintendo merosot 8,7%, terbesar sejak awal 2019, sementara Murata Manufacturing merosot 5,7% dan Keyence, perusahaan terbesar kedua di Jepang berdasarkan kapitalisasi pasar, turun 3,0%.

Melawan tren, saham Toshiba naik 3,1% setelah aktivis hedge fund AS Elliott Management mengatakan memiliki saham “signifikan” di konglomerat industri Jepang itu. Rakuten naik 3,2% setelah perusahaan e-commerce itu mengatakan sedang bersiap untuk mencatatkan unit perbankan online-nya. Saham Gree melonjak 16,2% mencapai batas tertinggi setelah perusahaan game itu umumkan pembelian kembali saham besar-besaran.

Pasar tidak menunjukkan reaksi terhadap data sentimen bisnis Tankan Bank of Japan.