Emas tertahan di bawah level $1.800 pada hari Rabu. Tertahannya emas di bawah psikologis utama itu tak lepas dari penguatan dolar, sehingga membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara investor saat ini tengah menunggu petunjuk dari bank sentral utama tentang langkah-langkah pengurangan stimulus mereka.
Spot emas diperdagangkan flat di area 1.795,22 per ons, melayang mendekati level terendah di lebih dari satu minggu terakhir di $1.791,90 yang disentuh pada hari Selasa. Emas berjangka AS turun 0,1% menjadi $1.796,90.
Indeks dolar naik ke puncak satu minggu terhadap mata uang utama, didukung oleh kenaikan imbal hasil obligasi dan euro yang melemah menjelang keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa.
Meningkatnya kasus COVID-19 membebani pemulihan pertumbuhan pekerjaan AS bulan lalu, dan memicu spekulasi bahwa Federal Reserve bisa saja menunda kebijakan stimulusnya. Komite Pasar Terbuka Federal dijadwalkan bertemu akhir bulan ini.
Investor juga berhati-hati menjelang pertemuan ECB pada hari Kamis, dan mengantisipasi kemungkinan bank sentral memangkas stimulus.
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, yang disebabkan oleh langkah-langkah stimulus besar-besaran sementara suku bunga rendah juga mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menghasilkan.
Pada perdagangan logam lainnya, perak turun 0,1% menjadi $24,27 per ons, platinum naik 0,2% menjadi $1.000,56 dan paladium turun 0,3% menjadi $2,366,52.
