JAVAFX – Peringatan Dana Moneter Internasional pada hari Senin, terus membayangi perdagangan hingga hari ini. IMF telah memangkas perkiraan pertumbuhan global menjadi 3,5% untuk 2019 dari 3,7% pada 2018 dan dari 3,7% diprediksi untuk 2019 kembali pada Oktober. IMF juga memperkirakan bahwa pertumbuhan A.S. tahun ini tidak berubah pada 2,5%.
Berikut ini adalah 7 hal yang harus diperhatikan oleh investor sebelum melakukan transaksi hari Rabu (23/01) ini :
- Bursa saham AS ditutup lebih rendah, menghentikan kenaikan beruntun dalam empat hari. Investor merasa khawatir dengan prospek ekonomi global. Sementara kabar penundaan pertemuan antara pejabat pemerintah AS dan China dalam mencari solusi Perang Dagang ini memukul kepercayaan diri investor. Para pialang akan kembali memfokuskan perhatian pada laporan penghasilan emiten dalam pekan ini. Hasil negatif juga dipetik oleh Bursa saham Eropa dan Asia.
- Saham-saham disektor teknologi dan keuangan menjadi pusat perhatian pasar. Investor Sebelumnya telah menikmati ketenangan di pasar saham menghadapi sumber volatilitas baru yaitu laporan pendapatan triwulanan dari perusahaan industri dan teknologi yang mulai melaporkan minggu ini. Saham International Business Machines Corp. (IBM) menguat setelah melaporkan pendapatan dan prospek raksasa teknologi itu melampaui pandangan Wall Street. Saham IBM melonjak 6,4% setelah penutupan perdagangan, mengikuti penurunan 1,1% diakhir sesi pada $ 122,51.
- Dolar AS diperdagangkan hampir datar, cenderung turun. Dolar berusaha menguat kembali seiring dengan peningkatan imbal hasil obligasi. Indek Dolar AS turun 0,1% pada 96,245, dimana dalam sebulan ini diperdagangkan sedikit lebih tinggi bulan ini.
- Harga emas dalam perdagangan komoditi ditutup naik. Permintaan meningkat didorong oleh peringatan IMF atas melambatnya perekonomian global dan meningkatnya ketegangan hubungan AS – China kembali. Para pejabat AS membatalkan pembicaraan perdagangan persiapan pekan ini dengan dua wakil menteri China, menjelang pertemuan tingkat tinggi di Washington akhir bulan ini, demikian menurut laporan Financial Times. Padahal kedua negara sebelumnya telah membuat tenggat waktu 1 Maret untuk mencapai kesepakatan perdagangan. Berita itu muncul muncul di akhir sesi perdagangan emas pada bursa berjangka. Alhasil harga logam mulia beringsut sedikit naik.
- Harga minyak mentah ditutup lebih rendah, setelah peringatan IMF dan data ekonomi China yang menggarisbawahi kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan permintaan energi. Harga ditututp mendekati posisi terendah sepanjang sesi perdagangan. Turunnya harga juga didikung data produksi minyak serpih AS.
- Penutupan sebagian layanan pemerintah (Shutdown) berlanjut ke hari ke-33 pada hari Selasa, diperkirakan masih akan berlangsung hingga dua pekan kedepan. Belum ada tanda-tanda upaya memecah kebuntuan antara pemerintah Donald Trump dengan Partai Demokrat di Kongres. Penutupan ini telah sejumlah data ekonomi molor dirilis. Data ekonomi yang dirilis sebelumnya menyatakan bahwa angka penjualan rumah lama turun ke posisi terendah dalam tiga tahun.
- Jeremy Corbyn, pemimpin Partai Buruh Inggris selaku pihak oposisi, telah mendukung rencana untuk melakukan pemungutan suara di Parlemen mengenai apakah Inggris harus mengadakan referendum kedua atau tidak terkait keluarnya dari Uni Eropa. Perdana Menteri Theresa May sendiri menentang gagasan itu. May sendiri pada hari Senin telah mempresentasikan kesepakatan Brexit alternatifnya, setelah proposal awalnya ditolak Parlemen minggu lalu.