JAVAFX – Berikut ini adalah 7 (tujuh) hal penting yang perlu diketahui sebelum melakukan transaksi hari ini, Rabu (10/04) :
- Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk mengenakan tarif barang senilai sekitar $ 11 miliar (£ 8,4 miliar) dari Uni Eropa sebagai respons terhadap subsidi yang diberikan guna mendukung Airbus. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) telah menemukan bahwa subsidi memiliki dampak buruk terhadap AS. Pesawat dan keju adalah di antara produk-produk yang dapat terkena tarif, kata US Trade Representative (USTR).
- Aksi risk off merembes ke bursa saham setelah Amerika Serikat menyatakan akan mempertimbangkan tarif barang-barang Eropa senilai $ 11 miliar dan Dana Moneter Internasional menurunkan prospek ekonomi global. Hal ini dianggap pelaku pasar bisa menghilangkan banyak sentiment positif di sekitar resolusi perdagangan AS – China kemarin. Bursa saham Asia sebagian besar dalam tekanan dibayangi perang dagang AS – Eropa setelah Presiden AS Donald Trump mengancam untuk mengenakan tarif pada barang-barang Eropa tertentu sebagai tanggapan atas subsidi yang diklaim Uni Eropa untuk Airbus.
- Dalam perdagangan mata uang, Poundsterling masih menghadapi tekanan dengan isu Brexit. Sejauh ini Brexit tanpa kesepakatan merupakan hal yang paling besar terjadi. Dengan tidak adanya sentiment yang positif, berat bagi GBPUSD menembus di atas 1,3100, lebih banyak risiko Brexit yang belum mengkristal. Sementara dalam perdagangan EURUSD, Euro berusaha pulih sepenuhnya dari penurunan yang terlihat pada paruh kedua minggu lalu dan mendekati lingkungan kritis 1,1300. Peningkatan sentimen risk-on di belakang optimisme baru atas kesepakatan perdagangan potensial antara AS – Cina membantu pasangan ini menjauhkan diri lebih jauh dari posisi terendah minggu lalu.
- Perekonomian Inggris dikabarkan mengalami pertumbuhan dibulan Februari 2019, berdasarkan laporan resmi dari Office for National Statistics(ONS). Pertumbuhan Domestic Bruto Inggris melambat dimana hanya naik sebesar 0.2%. Pada bulan sebelumnya naik sebesar 0.5%. Secara tahunan, PDB Inggris naik sebesar 2.0% pada bulan Februari, di bulan sebelumnya tercatat hanya tumbuh 1.5%. ONS melaporkan pula indek produksi manufaktur Inggris yang membaik di bulan Februari, naik 0.9% dari sebelumnya sebesar 0.8%. Secara tahunan telah naik sebesar 0.6% di bulan Februari dari penurunan 0.7% di bulan Januari.
- Harga minyak mentah mengalami koreksi, sehari setelah berhasil naik ke level tertinggi dalam lima bulan ini. Jatuhnya harga akibat ekspektasi bahwa pasokan minyak mentah AS akan mengalami kenaikan dalam sepekan ini menandai kenaikan dalam tiga pekan secara beruntun. Dalam laporan bulanan, EIA memang mengangkat perkiraan untuk produksi minyak mentah 2019 A.S menjadi 12,39 juta barel per hari, naik 0,7% dari perkiraan Maret.
- Emas naik tertinggi dalam lebih dari seminggu karena dolar melemah. Pangkasan IMF pada perkiraan pertumbuhan ekonomi global, mendorong aksi beli safe haven. Harga semakin kuat naik dengan laporan bahwa Bank Sentral China meningkatkan pembelian cadangan emasnya.
- Dana Moneter Internasional kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia. Proyeksi yang dirilis sebesar 3.3% pada tahun ini dan merupakan yang terlemah sejak tahun 2016. Proyeksi ini turun dari proyeksi sebelumnya 3.5% yang dirilis Januari lalu. Ini sebagai konsekuensi dari meningkatnya perang dagang AS-Cina, perlunya pengetatan kredit di Cina, tekanan ekonomi di Argentina dan Turki, gangguan di sektor otomotif Jerman, Brexit Ingris, perlambatan ekonomi Uni Eropa, dan masalah pengetatan keuangan bersamaan dengan normalisasi kebijakan moneter di negara maju yang besar. (WK)