7 Hal Penting Sebelum Melakukan Transaksi Hari Ini

0
102
New York, NY, USA - September 11, 2008: The Stock Exchange located at Wall Street in lower Manhattan, designed by George B. Post

JAVAFX – Berikut ini adalah 7 (tujuh) hal penting yang perlu diketahui sebelum melakukan transaksi hari ini, Senin (25/03) :

  1. Kurva imbal hasil obligasi berbalik arah. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, penyebaran antara imbal hasil pada surat utang negara 3 bulan dan uang kertas 10 tahun berubah positif. Kurva hasil terbalik secara luas dianggap sebagai indikator utama resesi, terutama ketika itu tetap untuk jangka waktu yang panjang. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini mencapai posisi terendah 2,42%, sementara imbal hasil pada obligasi tenor 3-bulan makin merosot ke 2,45%. Gubernur Bank Sentral AS Wilayah Chicago bisa memaklumi kegugupan pasar, meskipun ia yakin bahwa prospek ekonomi AS masih menjanjikan.
  2. Bursa saham AS berakhir turun mengimbangi penurunan yang terjadi sebelumnya pada bursa saham Eropa dan Asia. Para investor masih mengawasi dengan seksama perkembangan dari Brexit dan juga perundingan perdagangan AS – China. Indek bursa saham utama mencatat perdagangan satu hari terburuk mereka dalam lebih dari 2 ½ bulan ini. Dorongan penurunan bersumber dari data ekonomi baik Eropa dan AS yang memicu kekhawatiran akan gangguan dalam pertumbuhan ekonomi global. Hal ini dikonformasi dengan ukuran yang diamati dari berbaliknya kurva imbal hasil Obligasi untuk pertama kalinya sejak 2007, memicu kekhawatiran datangnya resesi.
  3. Dolar AS jatuh karena bentang antara imbal hasil obligasi tenor 3-bulan dan imbal hasil tenor 10-tahun berbalik untuk pertama kalinya sejak 2007. Peristiwa ini terjadi setelah data PMI manufaktur AS yang lemah. Berbaliknya bentuk kurva imbal hasil, dalam sejarahnya memberikan isyarat akan datangnya resesi. Tak ayal bila pejabat Bank Sentral AS memberikan pendapat yang penuh kehati-hatian dalam pekan lalu. Ini semakin memperkuat dugaan pasar bahwa prospek pertumbuhan ekonomi AS dan dunia akan terganggu.  Para investor memilih untuk memburu Yen Jepang, bahkan beberapa diantaranya melakukan perburuan untuk mendukung USDJPY.
  4. Harga emas mampu mempertahankan laju kenaikannya yang didapatkan dari kekhawatiran investor yang bersumber dari munculnya potensi resesi ekonomi global. Dengan kenaikan sebesar 0,7% dalam sepekan, Emas menandai kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Harga emas masih akan mampu bertahan diatas $1300 hingga dua kwartal kedepan. Dolar AS memang menguat dan berusaha memberikan tekanan, namun demikian harga emas mampu mengalahkan tekanan Greenbacks oleh aksi beli yang marak menyusul sejumlah data ekonomi yang mengecewakan.
  5. Harga minyak turun, tertekan oleh kekhawatiran tentang permintaan energi global. Pun demikian, harga minyak mentah AS berhasil naik secara mingguan, tercatat sebagai pekan yang ketiga berturut-turut. Kenaikan harga dalam sepekan didorong penurunan produksi OPEC dan sanksi A.S. terhadap Venezuela dan Iran terlihat untuk memperketat pasokan. Harga minyak mentah memang terus mundur dari harga tertinggi dalam empat bulan karena kekhawatiran yang masih tersisa atas potensi pelemahan permintaan energi di masa depan.
  6. Data Ekonomi Indek sektor manufaktur AS melambat ke level terendah 21-bulan pada bulan Maret. Indeks manufaktur turun menjadi 52,5 dari 53 pada Februari dan di bawah 53,5 yang diperkirakan oleh para ekonom. Sementara persediaan grosir AS juga naik 1,2% pada Januari setelah estimasi revisi kenaikan 1,1% pada Desember. Namun, penjualan rumah yang ada mencapai level tertinggi 11 bulan pada bulan Februari, kata National Association of Realtors. Rumah baru dijual pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 5,51 juta, meningkat 11,8% dari bulan sebelumnya. Semangat bisnis Jerman meningkat secara tak terduga pada bulan Maret setelah enam penurunan berturut-turut, sebuah survei menunjukkan bahwa ekonomi Jerman kemungkinan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang setelah sempit menghindari resesi tahun lalu. Ifo mengatakan indeks iklim bisnis Jerman, berdasarkan survei bulanan perusahaan, naik tipis ke 99,6 bulan ini dari 98,5. Pembacaan Februari telah menjadi level terendah sejak November 2014. Bacaan mengalahkan ekspektasi ekonom untuk 98,7. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh respons dari sektor ritel dan konstruksi yang berfokus pada domestik. Sektor manufaktur, yang lebih terbuka terhadap tren permintaan global, tetap suram.
  7. Terkait perkembangan perundingan dagang AS – China, Presiden Donald Trump mengatakan, “Saya pikir kita sudah sangat dekat” dengan kesepakatan perdagangan dengan China. “Itu tidak berarti kita sampai di sana, tapi saya pikir kita sudah sangat dekat,” katanya di Fox Business Network. Komentar itu muncul hanya beberapa hari setelah presiden memperingatkan pasar bahwa tarif untuk barang-barang Cina mungkin tetap akan berlaku untuk periode waktu yang substansial, bahkan setelah kesepakatan perdagangan tercapai. Ditegaskan olehnya bahwa ini dilakukan untuk memastikan kepatuhan China terhadap ketentuan-ketentuannya. (WK)