7 Hal Penting Sebelum Melakukan Transaksi Hari Ini

0
102

JAVAFX – Berikut ini 7 (tujuh) hal penting yang perlu diketahui sebelum melakukan transaksi hari ini, Jumat (22/03) :

  1. Bursa saham global, sebagian besar berakhir turun. Masalah ekonomi membebani sehingga sentiment risk off menghinggapi perdagangan di akhir pekan ini. Muncul tanda-tanda kemunduran ekonomi lebih lanjut di Eropa. Sementara kehati-hatian pemerintah AS menjelang pembicaraan perdagangan tingkat tinggi AS-China yang dijadwalkan minggu depan. Indek bursa saham Asia, Eropa dan Amerika Serikat dalam tekanan jual.
  2. Dalam perdagangan uang, para rival dolar AS gagal mempertahankan dominasi mereka yang diraih pasca pernyataan sikap, pandangan, dan keputusan yang lebih dovish dari Federal Reserve. Sementara Poundsterling terbebani lagi oleh Brexit. Kekhawatiran para pelaku pasar terhadap No-deal Brexit kembali berkembang. Mereka cemas jika anggota parlemen Inggris akhirnya tetap teguh dalam penolakan mereka terhadap rancangan kesepakatan perpisahan Inggris dengan Uni Eropa yang diajukan Perdana Menteri Theresa May. Euro yang memang terkait pula dengan situasi dan kondisi di seputar Brexit ikut tertekan. Sederet data manufaktur dan jasa dari Eropa, Inggris, dan AS akan menghiasi perdagangan hari ini yang kemungkinan besar masih akan memperlihatkan karakteristik khas pasar yang berkonsolidasi.
  3. Harga Emas sendiri naik melanjutkan kenaikan sebelumnya akibat dorongan dari melunaknya sikap The Federal Reserve AS. Sayangnya, kenaikan harga ini terbatasi dengan penguatan Dolar AS atas sejumlah mata uang lainnya. Kenaikan harga bahkan mencapai posisi tertinggi dalam pekan ini. Keputusan Bank Sentral AS membuat dolar AS melemah dan memberikan dorongan kenaikan harga emas. Logam Mulia sempat diperdagangkan setinggi $ 1,320.20. Besar kemungkinan emas akan menguji posisi tertinggi multi-tahun di $ 1.350 lagi dalam beberapa minggu mendatang.
  4. Dalam sepekan ini, harga minyak WTI AS telah naik hampir 2% dimana kerugian dalam perdagangan di hari Kamis relatif rendah. Minyak mungkin telah melihat beberapa dukungan dari sentimen risk-on, dimana ekuitas AS menuju secara luas lebih tinggi karena investor mencerna kesimpulan dari pertemuan Federal Reserve sehari sebelumnya yang melihat pembuat kebijakan mengisyaratkan mereka tidak akan memberikan kenaikan suku bunga pada 2019. Namun, bank sentral , mengutip kekhawatiran atas prospek pertumbuhan global, yang dapat mengancam permintaan energi.
  5. Perubahan sikap The Fed menjadi sangat lunak, masih menyertai perdagangan kali ini. Keputusan dengan dot plot terbaru ini mengisyaratkan bahwa bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga ditahun ini. Mereka akan menaikkan suku bunga sekali di tahun depan, dengan pertimbangan potensi perlambatan ekonomi AS. Keputusan The Fed tersebut berimbas dengan penurunan di seluruh dunia jatuh ke posisi terendah baru. The Fed memimpin upaya bank-bank sentral untuk lebih bersikap akomodatif. Oleh sebab itu, imbal hasil obligasi global turun ke posisi terendah multi-tahun.
  6. Indikator ekonomi terkini menunjukkan bahwa pertumbuhan bisnis Zona Euro diperkirakan akan melemah sehingga menyuramkan prospek perekonomian dikawasan ini. Ekonomi zona euro mengakhiri kuartal pertama dengan catatan lunak karena indeks pembelian manajer (PMI) berjalan di salah satu level terendah sejak 2014, menunjuk ke sedikit pertumbuhan kuartal pertama hanya 0,2%, menurut survei yang dirilis Jumat oleh IHS Tandai itu. Ekonomi terbesar blok itu, Jerman dan Prancis, keduanya mengalami kontraksi di sektor manufaktur.
  7. Dari perkembangan Brexit, Inggris diberikan tambahan waktu untuk menghindari Brexit tanpa transaksi. Ketegangan menjelang kepergian Inggris dari blok Eropa ini sedikit meningkat ketika para pemimpin Eropa bergerak untuk menghindari Brexit yang tidak ada kesepakatan pula. UE sepakat untuk memperpanjang batas waktu 29 Maret saat menjadi 22 Mei jika parlemen Inggris menyetujui kesepakatan penarikan minggu depan. Dalam skenario terburuk, di mana politisi Inggris menolak kesepakatan untuk ketiga kalinya, para pemimpin Uni Eropa masih akan mengizinkan perpanjangan 2 minggu hingga 12 April. (WK)