JAVAFX – Berikut ini adalah 7 (tujuh) hal penting yang harus diketahui sebelum melakukan transaksi hari ini, Rabu (20/03) :
- Harga emas naik dan bertahan di atas $ 1.300 per troy ons, berasar pada harapan bahwa the Fed akan mempertahankan sikap lunaknya. Pasar menantikan pernyataan Gubernur Bank Sentral AS paska pertemuan berkala Komisi Pasar Terbuka Federal yang akan keluar hari ini. Sejumlah indikator ekonomi mengindikasikan potensi perlambatan ekonomi AS lebih lanjut, memperkuat dugaan The Fed akan mempertahankan suku bunganya. Hal ini tentu menjadi pijakan kuat bagi harga emas untuk bisa terus naik.
- Pasar menunggu hasil pertemuan FOMC, mengantisipasi pernyataan yang lebih lunak dari The Fed guna memperkuat kebijakan moneter mereka setidaknya hingga semester kedua tahun ini. FOMC memang tidak ingin menghentikan ekspansi ekonomi AS. Mereka justru berusaha menyeimbangkan semua faktor. Dimana hal ini mengarah kepada dolar AS yang lebih lemah. Alhasil harga emas akan merespon dengan kenaikan dari waktu ke waktu. Indek Dolar AS kini melemah 0,2%. Setelah pernyataan FOMC, diyakini akan terjadi aksi jual secara moderat di bursa saham dan mendorong kenaikan harga emas. Harga logam mulia akan pulih seiring perjalanan diakhir pekan ini.
- Bursa saham AS ditutup sebagian besar lebih rendah, dimana Dow Jones menghentikan kenaikan beruntun mereka sepanjang empat hari. Para investor mencoba menahan diri sambil menunggu hasil pertemuan The Fed dan menyikapi laporan yang saling bertentangan terkait pembicaraan perdagangan AS – China. Dalam laporan Bloomberg News, China mendorong kembali tuntutan pada AS untuk konsesi dalam pembicaraan perdagangan bilateral, sehingga mengurangi sentimen pasar dimana indeks saham utama tergelincir dari posisi tertinggi. Para pejabat China mengindikasikan AS belum membuat jaminan yang cukup bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump akan menaikkan tarif barang-barang Tiongkok sebagai imbalan atas Beijing menyetujui perubahan dalam peraturan kekayaan intelektual mereka. The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dijadwalkan terbang ke Beijing minggu depan
- Harga minyak mentah bertahan di dekat kisaran tinggi terdorong oleh hasil pemangkasan produksi dari para produsen global, terutama dari luar AS. Pun demikian, harga minyak sedikit mengalami koreksi dengan melintir beberapa sen setelah penutupan perdagangan. Anggota OPEC sepakat untuk memangkas produksi hingga 800.000 barel per hari selama enam bulan hingga Juni tahun ini, dimana Rusia dan produsen sekutu lainnya memangkas 400.000 barel per hari. OPEC-plus kemungkinan tidak akan memutuskan apakah akan memperpanjang pengurangan produksi minyaknya sampai Juni, sebagaimana dikatakan oleh Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih, menurut S&P Global Platts. Koalisi telah menjadwalkan pertemuan lain pada 25-26 Juni di Wina.
- Dolar AS berada di bawah tekanan, saat Komisi Pasar Bebas Federal AS bersidang. Indek Dolar AS turun 0,2% pada 96,368, jatuh untuk yang ke tujuh kalinya dari delapan sesi perdagangan terakhir. Sementara Poundsterling mengoreksi kembali beberapa kerugian, perdagangan terakhir di $ 1,3270, dibandingkan dengan $ 1,3252, membantu lebih tinggi dengan data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan. Inggris mungkin secara politik tengah kacau, namun setidaknya perekonomian mereka mampu berjalan dengan baik. Perdana Menteri Theresa May diperkirakan akan meminta Uni Eropa untuk perpanjangan tenggat waktu Brexit.
- Indikator ekonomi AS menunjukkan bahwa pesanan baru untuk barang-barang buatan Amerika naik 0,1% pada bulan Januari, sebagaimana dilaporkan oleh Departemen Perdagangan. Pertumbuhan itu di bawah perkiraan yang berharap ada kenaikan sebesar 0,4%.
- The Wall Street Journal melaporkan bahwa AS dan China sedang dalam tahap akhir negosiasi dimana perwakilan AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dijadwalkan terbang ke Beijing minggu depan. Dengan sinyal yang saling bertentangan dari kedua belah pihak, AS dan China, dapat dimengerti kegelisahan investor. Sementara para pejabat Tiongkok dilaporkan mengindikasikan bahwa AS belum membuat jaminan yang cukup bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump akan menaikkan tarif barang-barang Tiongkok sebagai imbalan atas Beijing menyetujui perubahan dalam peraturan kekayaan intelektual mereka.(WK)