7 Hal Penting Sebelum Melakukan Transaksi Hari Ini

0
90
Berita Brexit Inggris

JAVAFX – Berikut adalah 7 (Tujuh) hal penting yang perlu dikethui sebelum melakukan transaksi hari ini, Kamis (14/03) :

  1. Parlemen Inggris memilih menunda Brexit. Anggota parlemen Inggris menolak prospek meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan pada 29 Maret nanti. Keputusan ini membuka jalan bagi dilakukannya pemungutan suara lain di kemudian hari yang dapat menunda Brexit hingga setidaknya akhir Juni. Atas keputusan ini, Poundsterling sempat melonjak ke level tertinggi dalam sembilan bulan di $ 1,3380.
  2. Produksi Industri China melambat ke posisi terendah dalam 17 tahun ini. Biro Statistik Nasional China mengatakan bahwa produksi industri China turun ke level terendah dalam dua bulan pertama tahun ini. Penurunan terjadi karena jatuhnya permintaan baik di dalam dan luar negeri. Angka produksi hanya tumbuh sebesar 5,3% pada Januari-Februari, kurang dari yang diharapkan melaju paling lambat sejak awal 2002. Data suram ini kemungkinan akan semakin memicu lebih banyak langkah-langkah Beijing dalam menstabilkan ekonominya.
  3. Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping untuk menyelesaikan perang dagang yang sedang berlangsung tidak akan terjadi bulan ini dan paling mungkin terjadi pada bulan April paling awal. Negosiator dari kedua negara telah berupaya mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan sengketa perdagangan. Wall Street Journal melaporkan awal bulan ini bahwa Xi dan Trump dapat mencapai kesepakatan perdagangan formal pada pertemuan puncak sekitar 27 Maret, tetapi Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa ia tidak terburu-buru untuk menyelesaikan kesepakatan.
  4. Bursa AS menguat dalam perdagangan dimana investor cenderung memantau putaran baru data ekonomi. Sebagaimana dikabarkan bahwa klaim pengangguran mingguan dan harga impor untuk bulan Februari akan dirilis hari ini. Diikuti dengan data penjualan rumah baru untuk bulan Januari. Di tempat lain, bursa saham Eropa naik ke posisi tertinggi dalam lima bulan ini. Sebelumnya, bursa saham Asia tersandung dengan data ekonomi China yang menyatakan perlambatan produksi industri pada posisi terendah selama 17 tahun ini.
  5. Harga Minyak naik, termahal dalam 4 bulan ini , dimana harga menembus $ 58 per barel untuk pertama kalinya di tahun ini karena turunnya persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS mendorong optimisme bahwa surplus global menyusut. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 23 sen, atau sekitar 0,4%, pada $ 58,49 per barel, level terbaik sejak November 2018. Minyak mentah berjangka internasional Brent berada di $ 67,81 per barel, naik 26 sen, atau sekitar 0,4%. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan mempublikasikan penilaian bulanan pasar minyak di kemudian hari yang dapat menjelaskan lebih lanjut tentang tingkat pasokan dan permintaan global.
  6. Harga emas naik karena para pialang kembali memilih logam mulia ini sebagai safe-haven setelah usulan kesepakatan Brexit yang sudah diamandemen masih mengalami penolakan di Parlemen Inggris. Naiknya harga Emas juga didukung oleh data inflasi AS di bulan Februari yang melembut. Hal ini tentu semakin mempertebal keyakinan bahwa The Federal Reserve akan mempertahankan sikap yang lebih sabar dalam menaikkan suku bunga kembali.
  7. Dolar AS turun karena prospek suku bunga AS sehingga investor melepaskan kepemilikan safe-haven dan memutar keluar dari greenback. Pasar juga merasa tidak ada kejelasan tentang masa depan pembicaraan perdagangan AS-Cina, dimana sejumlah data ekonomi mengkonfirmasi pertentangan ini masih akan berlanjut. Tarif mahal telah merugikan kedua negara dan investor berharap kesepakatan dapat dicapai untuk setidaknya mengambil beberapa tekanan dari ekonomi global, yang telah menunjukkan tanda-tanda pendinginan. Potensi jual Dolar AS masih akan berlanjut. (WK)