7 Hal Penting Sebelum Melakukan Transaksi Hari Ini

0
123
Perundingan AS - China dilakukan hari ini di Beijing.

Berikut adalah tujuh hal utama yang perlu diketahui sebelum anda melakukan transaksi pada hari ini Senin, 7 Januari 2019.

  1. Perundingan Resolusi Perang Dagang AS – China.

Mulai hari ini digelar pembicaraan antara AS-China di Beijing. Para investor berharap kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan yang komprehensif sebelum akhir dari gencatan hingga 1 Maret. Presiden AS Donald Trump bersikeras akan menaikkan tarif kembali menjadi 25%, dari 10%, terhadap produk impor China senilai $200 miliar. Perang dagang antar kedua negara ini telah menimbulkan kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Dampaknya terasa dimana indikator ekonomi China terbaru menunjukkan pelemahan ekonomi.

  1. Eropa Siap Membara

Investor bursa saham Eropa ragu-ragu pada hari ini, karena kekhawatiran atas tingkat konsumsi China. Di tempat lain, Parlemen Inggris bersiap untuk melakukan pemungutan suara Brexit. Diskusi Brexit menyalakan kembali kekhawatiran investor tentang keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada bulan Maret. Di Prancis, terjadi protes kembali; 50.000 demonstran turun ke jalan-jalan di seluruh negara untuk bersatu melawan agenda ekonomi Presiden Emmanuel Macron.

  1. Laju Kenaikan Bursa Saham Memudar

Indek saham berjangka AS mengindikasikan pergerakan akan datar-datar saja. Pembukaan perdagangan di Wall Street disinyalir akan lebih rendah. Kekuatan reli memudar setelah pasar global kehilangan momentum kenaikannya. Bursa Eropa merosot, melepaskan keuntungan setelah pembukaan yang lebih tinggi. Sentimen negatif, berasal dari belum tercapainya kesepakatan antara Pemerintah dengan Parlemen AS terkait penutupan layanan operasional pemerintah federal. Disisi lain, masalah Brexit juga membayangi perdagangan Eropa.

  1. Harga Minyak Naik.

Harga minyak naik ditengah harapan redanya ketegangan Perang Dagang AS-China. Pasar menilai ini bisa meningkatkan prospek permintaan minyak. Sementara pengurangan pasokan oleh produsen utama juga mendukung harga minyak mentah naik.  Goldman Sachs mengatakan pemangkasan akan menghasilkan kenaikan bertahap harga minyak mentah spot pada 2019 setelah inventori kembali tinggi di rata-rata 5-tahun. Harga Brent di $58,75 per barel, naik $1,68, atau 3% dari penutupan terakhir mereka. Sementara harga West Texas Intermediate di kisaran $49,37 per barel, menguat $1,41 atau 2,96%.

  1. Dolar Kehilangan Pijakan.

Dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, dimana Indek dolar AS turun 0,3% menjadi 95,46. Sentimen penurunan dipicu pernyataan Jerome Powell yang bernada dovish. Sementara itu, dimulainya kembali perundingan perdagangan AS-China merusak permintaan safe haven untuk Dolar AS. Euro ke 1,1437 setelah data menunjukkan bahwa pesanan pabrik Jerman turun lebih dari yang diharapkan pada bulan November. Laporan terpisah menunjukkan bahwa moral investor zona euro jatuh ke level terendah dalam empat tahun terakhir pada bulan Januari, tetapi penjualan ritel di blok ini naik kuat.

  1. Harga Emas Naik Lagi

Harga Emas diperdagangkan naik di sesi Asia hari ini, naik $ 7,20, atau 0,6%, pada $ 1.293 per ounce. Kedepan, harga masih bullish mengingat dolar yang masih melemah dan perdagangan berombak di bursa saham AS. Emas sedang mencoba untuk melanjutkan pendakiannya, ke level psikologis $ 1.300.

  1. PMI Non-Manufaktur ISM

Data ekonomi yang perlu diantisipasi adalah data non-manufaktur ISM untuk bulan Desember. Diperkirakan akan turun secara moderat, meski bisa saja menjadi kejutan seperti indek manufaktur ISM minggu lalu. Indek PMI non-manufaktur ISM diperkirakan turun ke 59.6 dari 60,7.  Data Kamis lalu menunjukkan bahwa Aktivitas pabrikan AS turun tajam ke level terendah dua tahun pada bulan Desember. Menunjukkan ekonomi AS mungkin tidak kebal terhadap perlambatan ekonomi China dan Eropa, meskipun pasar tenaga kerja kuat. (WK)