JAVAFX – Berikut ini merupakan 7 (tujuh) hal penting yang perlu diketahui sebelum melakukan transaksi pada hari Senin (15/07/2019) :
- Pertumbuhan ekonomi Cina melemah meski stabil. Data terkini menunjukkan bahwa ekonomi China mencatat pertumbuhan paling lambat dalam 27 tahun, ada pembacaan yang kuat dari produksi industri, penjualan ritel dan belanja modal. Hal ini memunculkan harapan bahwa ekonomi China mungkin akan stabil meskipun terjadi konflik perdagangan dengan AS. Pertumbuhan sebesar 6,2% pada kuartal kedua adalah yang paling lambat sejak kuartal pertama tahun 1992.Produksi industri China melonjak 6,3% pada Juni dalam pemulihan yang solid dari level terendah 17-tahun bulan sebelumnya, penjualan ritel meningkat pada laju tercepat sejak Maret 2018 dan investasi aset tetap juga naik lebih dari perkiraan. Terlepas dari data positif, survei IHS Markit terbaru menunjukkan bahwa optimisme di antara perusahaan-perusahaan Cina mencapai titik terendah sepanjang masa.
- Bursa Saham diperkirakan akan menguat, dimana pasar akan memasuki masa laporan keuangan emiten. Diawali dengan paparan Citigroup yang akan menandai awal tidak resmi dari musim pendapatan kuartal kedua. Akan ada laporan lain dalam pekan ini, diantaranya JPMorgan, Wells Fargo dan Goldman Sachs yang melaporkan pada hari Selasa, diikuti oleh Bank of America pada hari Rabu dan Morgan Stanley pada hari Kamis. Saham sektor keuangan secara umum telah membuat keuntungan yang solid tahun ini, meskipun ada kekhawatiran bahwa potensi penurunan suku bunga dari Federal Reserve dapat menekan margin bank.
- Dolar AS berakhir melemah atas sejumlah mata uang asing lainnya. Sentimen fundamental ganda mendorong koreksi Greenbacks, paparan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell didepan Kongres AS dan risalah FOMC bulan Juni yang dipublikasikan. Kedua hal tersebut membantu menghidupkan kembali taruhan atas kebijakan moneter yang agresif dan meningkatkan ekuitas dimana hal ini mengorbankan dolar AS.
- Pada pasar komoditi energi, minyak mentah merasakan kenaikan harga yang nyata. Keuntungan hampir 5% dalam sepekan. Sayangnya tidak banyak analis yakin akan dapat dipertahankan dalam sepekan mendatang. Kenaikan harga didukung oleh sejumlah faktor fundamental. Badai yang memangkas lebih dari setengah produksi minyak di Teluk Meksiko; Upaya tit-for-tat Iran untuk merebut kapal tanker Inggris; penarikan besar yang tak terduga dalam stok minyak mentah AS; OPEC mempertimbangkan pengurangan produksi yang tidak terbatas karena minyak serpih AS menjadi ancaman permanen.
- Harga emas naik dalam sepekan, bersumber dari keyakinan bahwa The Fed tetap akan memangkas suku bunga diakhir bulan ini, meski data ekonomi AS menunjukkan laju inflasi yang baik. Keyakinan pasar berdasarkan pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell, ia secara tersirat tidak berkeinginan menghapus asa pemangkasan suku bunga acuan bank sentral. Bahkan meyakini bahwa pemangkasan akan dilakukan pada akhir bulan ini saat pertemuan FOMC.
- Angka ekspor China turun untuk bulan Juni karena permintaan eksternal melunak. Ekspor China turun 1,3% pada Juni dari tahun sebelumnya, setelah naik 1,1% bulan sebelumnya. Sementara menurut para ekonom memperkirakan penurunan 2,0%. Impor turun 7,3% pada Juni dibandingkan penurunan 8,5% pada Mei. Surplus perdagangan keseluruhan China melebar tajam menjadi $ 50,98 miliar pada Juni dari $ 41,65 miliar pada Mei. Ekonom mengharapkan surplus $ 42 miliar.
- Biro Statistik Nasional Inggris memaparkan bahwa perekonomian Inggris kembali melaju dibulan Mei akibat kebangkitan sektor manufaktur, khususnya produsen otomotif. Produksi manufaktur mengalami fluktuasi ketika Inggris bersiap keluar dari Uni Eropa pada 29 Maret kemarin. Pertumbuhan menggeliat setelah terjadi penundaan Brexit, dibulan Mei tumbuh sebesar 0.3% setelah menyusut pada bulan April. (WK)