Harga minyak naik lebih dari 2% pada hari Selasa (25/01/2022) di tengah kekhawatiran pasokan bisa menjadi ketat karena ketegangan Ukraina-Rusia, ancaman terhadap infrastruktur di Uni Emirat Arab dan perjuangan OPEC+ untuk mencapai target peningkatan produksi bulanan. Setidaknya, ada peluang bahwa harga minyak naik meskipun ada penurunan di bursa saham dan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada hari Kamis ini. Harga minyak mentah Brent di bursa berjangka naik $1,93, atau 2,2%, berakhir di $88,20 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik $2,29, atau 2,8%, menjadi menetap di $85,60.
Risiko geopolitik mengirim harga minyak mentah lebih tinggi karena pasar minyak yang ketat yang sudah berjuang melawan persediaan yang rendah tampaknya rentan terhadap kekurangan dalam beberapa bulan mendatang. Para pialang di bursa komoditi energi tidak tahu bagaimana situasi di perbatasan Ukraina-Rusia akan terungkap atau apakah Iran akan dapat mencapai kesepakatan nuklir, tetapi kemungkinannya adalah sesuatu tidak akan berjalan dengan baik dan itu kemungkinan akan menyebabkan beberapa kekurangan pasokan untuk bahan bakar minyak.
Amerika Serikat bersama sejumlah negara produsen dan perusahaan minyak utama dunia tengah melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan pengalihan pasokan ke Eropa jika Rusia menginvasi Ukraina. Sebaliknya, Rusia mengatakan sedang mengamati dengan sangat prihatin setelah Amerika Serikat menempatkan 8.500 tentara dalam siaga untuk siap dikerahkan ke Eropa jika terjadi eskalasi dalam krisis Ukraina.
Di Timur Tengah, gerakan Houthi di Yaman yang bersekutu dengan Iran telah meluncurkan serangan rudal pada hari Senin di pangkalan Uni Emirat Arab yang menampung militer AS. Serangan itu digagalkan oleh pencegat Patriot buatan AS, kata pejabat AS dan Emirat. Hal lain yang turut memicu kekhawatiran pasokan adalah kesulitan yang dihadapi oleh OPEC+, dan produsen lainnya, dalam upaya untuk mencapai target peningkatan produksi bulanan sebesar 400.000 barel per hari.
Iran, salah satu anggota OPEC tengah bersiap melakukan perundingan kembali soal kesepakatan nuklir 2015 dengan Barat, sayangnya ini mendekati jalan buntu yang berbahaya, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss hari ini. Keberhasilan dalam pembicaraan tersebut dapat mengakibatkan pencabutan sanksi terhadap Iran dan lebih banyak minyak asal Iran bagi dunia.
Persediaan minyak AS yang lebih rendah juga memberikan dukungan kenaikan harga minyak mentah saat ini. Dilaporkan bahwa stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, pada level terendah untuk sepanjang tahun ini sejak 2012. Pasar sedang menunggu laporan persediaan AS dari American Petroleum Institute (API) dan Administrasi Informasi Energi AS (EIA). Diperkirakan data persediaan minyak mingguan AS terbaru akan menunjukkan penarikan 700.000 barel dari stok minyak mentah.