JAVAFX – Korban meninggal akibat wabah virus corona terus berjatuhan, hingga berita ini diturunkan ada sekitar 2.763 jiwa yang meninggal di seluruh dunia pada hari Rabu (26/2). Diantaranya 2.715 korban meninggal berasal dari dataran China, sementara 48 kematian di luar Negeri Tirai Bambu tersebut.
Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 406 kasus baru virus corona hari ini dan jumlah korban yang terinfeksi virus corona di China tercatat sebanyak 78.064 kasus. Sebagian besar kasus baru terjadi di Provinsi Hubei, sumber penyebaran virus serupa SARS itu. Sementara itu, hanya lima kasus yang disebut terjadi di luar Hubei.
Korea Selatan masih menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak setelah China. Di Korea Selatan tercatat ada 1.146 kasus corona sejauh ini dengan jumlah kematian sebanyak 12 jiwa. Sebagian besar kasus terjadi di Korea Selatan berasal dari Kota Daegu. Diduga awal mula penyebaran corona di Daegu berasal dari seorang anggota sekte Gereja Yesus Shincheonji.
Pemerintah Korea Selatan telah menetapkan Daegu sebagai zona penanganan khusus. Kedutaan Besar RI di Seoul juga telah mengimbau WNI yang ingin melakukan perjalanan ke Negeri Ginseng untuk tidak mengunjungi Daegu untuk sementara waktu.
Seorang personel AS yang berbasis di Korea Selatan juga dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Meski begitu, belum ada keterangan apakah personel tersebut memiliki keterkaitan atau pernah melakukan perjalanan ke Daegu sebelumnya.
Iran juga merupakan negara dari Timur Tengah dengan kasus virus corona terbanyak. Ada 96 kasus baru dan 15 jiwa yang meninggal terinfeksi virus tersebut. Kuwait, Afghanistan, Bahrain, dan Irak juga telah menyatakan kasus virus corona perdana di masing-masing negara yang disebut tertular dari Iran.
Selain di Asia, Austria, Swiss, dan Spanyol juga telah mengonfirmasi kasus virus corona pertama.
Namun, Italia juga menjadi negara terbanyak di Eropa yang memiliki kasus virus corona. Kali ini, Italia memiliki jumlah terbanyak sebesar 322 kasus dengan 10 kematian. Perdana Menteri Italia menyalahkan sejumlah rumah sakit di utara negara Eropa itu yang dinilai lalai mengikuti standar prosedur sehingga menyebabkan kasus virus corona melonjak.