Semenjak merebak dan menyebar luas di dunia pada tahun 2020 ini, virus Corona yang di mulai dari Wuhan, China yang terindentifikasi di akhir tahun 2019, telah memaksa beberapa negara untuk melakukan lockdown dan menghentikan seluruh aktivitas ekonomi. Akibat terhentinya segala aktivitas ekonomi, telah membuat perekonomian beberapa negara yang melakukan Lockdown menjadi turun pertumbuhan ekonominya dan akhirnya saat ini masuk ke dalam resesi karena sudah dua kuartal atau lebih mengalami pertumbuhan ekonomi negatif.
Saat ini, Thailand, salah satu negara anggota ASEAN mengalami resesi karena hancurnya sektor pariwisata. Ketiga negara anggota ASEAN lainnya yang sudah duluan masuk dalam resesi adalah Singapura yang anjlok perekonomiannya karena terhentinya sektor jasa, ekspor dan impor, kemudian Filipina dan Malaysia. Di Eropa, negara yang terkuat ekonominya di Uni Eropa yaitu Jerman dan Perancis pun telah mengalami resesi. Negara-negara Uni Eropa lainnya yang mengalami Resesi adalah Italia, Spanyol, dan Polandia. Sementara Inggris yang baru keluar dari Uni Eropa juga telah terkena imbas Covid-19 ini dan ikut masuk dalam resesi. Negara di Asia Timur yang selama ini kuat perekonomiannya di dunia juga ikut mengalami krisis, antara lain Jepang, Korea Selatan dan Hong Kong.
Sementara itu, berdasarkan data pertumbuhan ekonomi (QtQ), Amerika Serikat telah memasuki juran resesi karena pada kuartal I pertumbuhan ekonominya -5% sedangkan pada kuartal II pertumbuhan ekonominya anjlok tajam, bahkan yang terburuk sepanjang masa yaitu di -32.9%. Namun berdasarkan tahunan (YoY), ekonomi AS di kuartal II adalah -9.5% sedangkan di kuartal I adalah 0.3%. Berdasarkan data tahunan ini, ekonomi AS belum bisa di katakan masuk dalam resesi.
Dengan di bukanya perekonomian di beberapa negara di bulan Mei, di harapkan pertumbuhan ekonomi beberapa negara kembali meningkat di kuartal berikutnya bahkan di harapkan pulih di tahun 2021. Rusia telah mulai memproduksi vaksin Covid-19 bahkan Presiden Meksiko bersedia untuk menerima vaksin produksi Rusia itu bagi dirinya walau negara-negara barat mengatakan bahwa vaksin tersebut belum aman. Adanya beberapa vaksin yang terus di uji coba, jika sudah di akui keamanannya, maka hal inilah yang akan kembali membangkitkan optimisme perekonomian global.